Minggu, 25 September 2016

Aplikasi Pembuat Video

Vegas Pro

               

                Vegas merupakan system editing video yang bersifat non-linear(NLE).Non-linear adalah metode yang memungkinkan kita untuk mengatur setiap frame dalam klip video dengan mudah.Vegas diterbitkan oleh Sonic Foundry lalu di beli oleh Sony Creative Software dan sekarang dimiliki oleh MAGIX

                Untuk sekarang saya menggunakan Vegas Pro 13 dimana didalamnya terdapat banyak fitur seperti :

1. timeline yang userfriendly  dengan fitur ini kita dapat langsung mendrag video yang ingin diedit ke kolom track,untuk memotong video kita bisa tekan tombol S dan untuk memisahkan video dengan audio dengan menekan tombol U.

2.Audio FX dan Video FX dengan Vegas Pro 13 mendukung special effect selain itu sudah mengaplikasikan greenscreen yang bertujuan untuk mempermudah proses editing dan untuk Audio FX vegas telah mendukung Noise Gate dan Resonant Filter untuk menjernihkan suara.

3.”After Effect “ dengan fitur ini kita dapat menambahkan text apabila kita masih kurang puas dengan hasil editing.

4.Loudness Meter  fitur ini untuk mengatur besar kecilnya volume video yang beracuan pada CALM(Commercial Advertisement Loudness Mitigation).

Windows Live Movie Maker

               
             
                Movie Maker adalah software buatan Microsoft yang merupakan bagian dari Windows Live Essensials 2011.Movie Maker berfungsi untuk melakukan proses editing video seperti pemberian animasi dan efek visual.

                Fitur yang terdapat pada Movie Maker seperti memotong video,memasukan gambar ,text kedalam frame,zoom in dan zoom out, memberikan efek video, menambahkan judul  dan  kredit serta masih banyak fitur-fitur untuk memudahkan kita dalam melakukan proses editing atau pembuatan animasi

Youtube


                Youtube merukan situs web berbagi video yang didirikan oleh mantan karyawan PayPal yaitu Chad Hurley, Steve Chen, Jewed Karim dengan menggunakan teknologi HTML5 dan Adobe Flash Video. Youtube merupakan anak perusahaan dari Google dan didirikan pada 14 Februari 2005.
               
      Fitur-Fitur Youtube:

1.Batas waktu video 15 Menit ,batas waktu video yang diunggah oleh pengguna maksimal hanya 15 menit dan untuk video yang berdurasi diatas 15 menit maka harus diverifikasi terlebih dahulu oleh pihak Youtube.

2.Batas size file 2GB dan 20GB, untuk pengguna yang menggunakan browser  versi lama maka hanya dapat mengunggah file maksimal 2 GB dan untuk browser versi baru dapat mengunggah maksimal 20GB.

3.Quality,fitur ini berfungsi untuk merubah resulusi video yang ditonton mulai dari 144p, 240p, 360p, 480p, 720p, hingga 1080p

4.360 Degree Video ,berfungsi  untuk menonton video secara 360 derajat penuh.

5.Save Video Offline, untuk menonton video secara offline akan tetapi kita harus menyimpannya terlebi dahulu ke memory dan menentukan kualitas dari video tersebut.

6.VR Headset, fitur ini ada  pada aplikasi Youtube untuk SmartPhone untuk mengaktifkannya kita hanya harus memilih opsi CardBoard.


7.Live Streaming ,fitur ini untuk menampilkan siaran langsung dan dapat langsung di tontong oleh pengguna youtube. 

Makalah Kesenian Reog Ponorogo

BAB I
(PENDAHULUAN)

A.      LATAR BELAKANG

                Kebudayaan adalah segala hal yang terkait dengan seluruh aspek kehidupan manusia, yang dihayati dan dimiliki bersama. Didalam kebudayaan terdapat kepercayaan kesenian dan adat istiadat. Kata kebudayaan memiliki kata dasar “budaya” yang berarti pikiran , akal budi, hasil.Menurut ilmu Antropologi yang disampaikan oleh Koentjaraningrat (1985).Kebudayaan adalah seluruh kemampuan manusia yang didasarkan pada pemikiran , tercemin pada perilaku dan pada benda –benda hasil karya mereka, yang diperoleh dengan cara belajar.Dengan demikian kebudaayaan merupakan ciptaan manusia. Di era globalisai ini semakin banyak masyarakat  yang menganggap kesenian khas daerah yang dalam hal ini adalah Reog Ponorogo hanya sebuah kesenian masa lalu yang dianggap kesenian memanggil setan dengan aura mistis. Dan dalam kenyataannya semakin banyak masyarakat yang melupakan warisan kebudayan daerah karena semakin majunya hiburan.Reog Ponoroga merupakan kesenian khas Ponorogo yang  pada akhirnya akan luntur apabila tidak ada peran pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam melestarikan kesenian tersebut dan bahkan warga negara lain yang notabene buka merupakan kesenian khas daerah meraka justru mau melestarikan peninggalan budaya masa lalu itu. Dan dampaknya muncul kontraversi kalau negara tetangga mulai mengakui kesenian khas daerah negara kita.

B.      RUMUSAN PERMASALAHAN

1.      Pengertian Reog Ponorogo
2.      Sejarah Reog Ponorogo
3.      Pementasan Reog Ponorogo
4.      Tokoh Dalam Pementasan Reog Ponorogo

BAB II
(PEMBAHASAN)

1.Pengertian Reog

            Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

2.Sejarah Reog
            Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok (Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978-1979, Reog di Jawa Timur, Jakarta). Namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Tiongkok, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya. Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Bhre Kertabhumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru di mana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewandono, Dewi Songgolangit, dan Sri Genthayu.
Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun di tengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara KerajaanKediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan "kerasukan" saat mementaskan tariannya.

3.Pementasan Reog
Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiridari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanyadibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan mukadipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaikikuda. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaikikuda:

A.Tarian pembuka
Pada reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-lakiyang berpakaian wanita.Tarian ini dinamakan tari jaran kepangatau jathilan,yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tarikuda lumping.Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yangmembawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan.

 B.Tari inti
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yangisinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungandengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusunrapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpinrombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemainyang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan.

C.Tarian penutup
Adegan terakhir adalahsinga barong,dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burungmerak dan mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat sekitar 50 kilogram dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topengyang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, jugadipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan dantapa.Instrumen pengiringnya, kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung danterutama salompret, menyuarakan nada slendro dan pelog yang memunculkanatmosfir mistis, unik, eksotis serta membangkitkan semangat. Satu groupReog biasanya terdiri dari seorang Warok Tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahkelompok reog berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran utama berada  pada tangan warok dan pembarongnya.

4.Tokoh Dalam Pementasan Reog
Jathilan
Jathil adalah prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog. Jathilan merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda.

Warok
"Warok" yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. Warok adalah wong kang sugih wewarah (orang yang kaya akan wewarah). Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik

Barongan
Barongan (Dadak merak) merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagiannya antara lain; Kepala Harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit Harimau Gembong

Klono Sewandono
Klono Sewandono atau Raja Kelono adalah seorang raja sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa Cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman kemana saja pergi sang Raja yang tampan dan masih muda ini selalu membawa pusaka tersebut.

Bujang Ganong
Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga disetiap penampilannya senantiasa di tunggu - tunggu oleh penonton khususnya anak-anak.




BAB III
(PENUTUP)


C.      KESIMPULAN
            Reog Ponorogo adalah kesenian asli milik Indonesia, khususnya Ponorogo,Jawa Timur. Kesenian yang satu ini memang sedikit berbau mistik. Tidak jarang juga dalam sebuah pertunjukan reog ada pemain kesenian reog yang kesurupan. Namun, ada pawang yang telah bertugas menangani jika ada pemain yangkesurupan. Kesenian ini terdiri dari lima tokoh utama, yaitu Prabu KelonoSewandono, bujang ganong, jathilan, warok, dan barongan. Sayangnya, banyak remaja sekarang ini ada yang belum mengerti dan mengetahui akan kesenian reog ini . Sehingga diperlukan usaha untuk mengenalkan kesenian Reog Ponorogo kepada mereka. Melalui makalah ini penyusun berharap para pemuda yang tidak mengetahui akan kesenian reog ini, setelah membaca makalah ini menjadi lebih mengenal kesenian reog ini. Sehingga diharapkan timbul rasa bangga karena mempunyai kesenian reog sebagai salah satu kebudayaan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Latar Belakang Peristiwa 20 Mei 1998



Peristiwa Mei 1998 yang merupakan suatu gerakan reformasi di Indonesia ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, baik politik, sosial, dan ekonomi. Dari faktor politik, dipicu oleh pengangkatan kembali Soeharto menjadi Presiden RI setelah hasil pemilu 1997 menunjukkan bahwa Golkar sebagai pemenang mutlak. Hal ini berarti dukungan mutlak kepada Soeharto makin besar untuk menjadi presiden lagi di Indonesia dalam sidang MPR 1998. Terpilihnya kembali Soeharto menjadi Presiden RI kemudian Ia membentuk Kabinet Pembangunan VII yang penuh dengan ciri nepotisme dan kolusi.  

Dari faktor ekonomi, Indonesia merupakan salah satu Negara yang terkena dampak dari krisis moneter dunia yang berakibat pada merosotnya nilai rupiah secara drastis. Hal ini diperparah dengan utang luar negeri Indonesia yang semakin memburuk. Keadaan semakin kacau karena terjadinya ketidakstabilan harga harga bahan pokok, termasuk minyak. Kenaikan harga minyak sendiri kemudian berpengaruh pada kenaikan tarif angkutan umum.

 Dari faktor sosial, banyak terjadinya konflik­konflik sosial diberbagai daerah di Indonesia. Selain itu, krisis ekonomi yang berkepanjangan berdampak pada rakyat yang banyak mengalami kelaparan. Hal ini berakibat pada hilangnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Ini berarti bahwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia mendorong hancurnya kredibilitas pemerintah Orde Baru dimata rakyat.

 Secara garis besar, kronologi gerakan reformasi ini diawali dengan adanya sidang Umum MPR (Maret 1998) memilih Suharto dan B.J. Habibie sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk masa jabatan 1998­2003. Presiden Suharto kemudian membentuk dan melantik Kabinet Pembangunan VII. Kabinet yang sarat akan kolusi dan nepotisme ini kemudian membuat mahasiswa bergerak. Ditambah dengan terjadinya krisis moneter, maka pada bulan Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak menggelar demonstrasi dan aksi keprihatinan yang menuntut penurunan harga barang­barang kebutuhan (sembako), penghapusan KKN, dan mundurnya Suharto dari kursi kepresidenan.

Pada tanggal 12 Mei 1998, dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta telah terjadi bentrokan dengan aparat keamanan yang menyebabkan empat orang mahasiswa (Elang Mulia Lesmana, Hery Hartanto, Hafidhin A. Royan, dan Hendriawan Sie) tertembak hingga tewas dan puluhan mahasiswa lainnya mengalami luka­luka. Kematian empat mahasiswa tersebut mengobarkan semangat para mahasiswa dan kalangan kampus untuk menggelar demonstrasi secara besarbesaran.
Hal ini berlanjut pada tanggal 13­14 Mei 1998, di Jakarta dan sekitarnya terjadi kerusuhan massal dan penjarahan sehingga kegiatan masyarakat mengalami kelumpuhan. Dalam peristiwa itu, puluhan toko dibakar dan isinya dijarah, bahkan ratusan orang mati terbakar. Pada tanggal 19 Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki gedung MPR/DPR.

Melihat aksi­aksi tersebut, akhirnya pada tanggal 19 Mei 1998, Harmoko sebagai pimpinan MPR/DPR mengeluarkan pernyataan berisi ‘anjuran agar Presiden Suharto mengundurkan diri’. Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Suharto mengundang tokoh­tokoh agama dan tokoh­tokoh masyarakat untuk dimintai pertimbangan dalam rangka membentuk Dewan Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden Suharto.

Dan puncaknya, pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 di Istana Negara, Presiden Suharto meletakkan jabatannya sebagai Presiden RI di hadapan Ketua dan beberapa anggota Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 8 UUD 1945, kemudian Suharto menyerahkan jabatannya kepada Wakil Presiden B.J. Habibie sebagai Presiden RI. Pada waktu itu juga B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden RI oleh Ketua MA.

Dampak yang ditimbulkan dari peristiwa ini tentu saja adalah turunnya Soeharto dari kursi Presiden. Selain berdampak pada turunnya Soeharto dari kursi Kepresidenan, peristiwa Mei 1998 ini juga berdampak pada:
a. Banyak yang hilang pekerjaan akibat tempat­tepat bekerja dirusak ataupun di bakar
b. Kerugian materil yang tidak dapat dihitung lagi.
c. Banyak korban yang menderita fisik dan psikis, apalagi korban dari tindak kekerasan seksual.

Permasalahan ekonomi yang berkepanjangan sejak Tahun 1997, membuat Indonesia mengalami krisis. Terjadi PHK di mana­mana, banyaknya pengangguran dan harga BBM dinaikkan membuat keadaan semakin memburuk. Aksi­aksi mahasiswa yang telah bergulir sejak awal 1998 semakin marak dan menular ke banyak kampus di seluruh Indonesia. Aksi mahasiswa yang terjadi sepanjang Mei 1998 menemukan momentumnya pada tanggal 12 Mei 1998 di kampus Universitas Trisakti di Jalan Kyai Tapa, Grogol, Jakarta. Peristiwa ini telah merenggut nyawa empat orang mahasiswa Trisakti akibat tembakan peluru tajam oleh aparat kepolisian.

Kerusuhan Mei 1998 terjadi pada tanggal13­15. Ketiadaannya aparat membuat kerusuhan Mei 1998 ini mencapai klimaksnya pada 14 Mei 1998. Perspektif Politik terjadinya Kerusuhan Mei 1998 tidak lepas dari aspek politik yang terjadi saat itu. Isu rivalitas antara Wiranto dan Prabowo menjadi pembicaraan kalangan elite khususnya elite tentara sejak awal 1998. Sebagian pegamat menganalisa bahwa “konflik” yang terjadi antara Wiranto dan Prabowo sengaja diciptakan Soeharto agar terjadi keseimbangan sehingga tidak ada yang terlalu dominan.

 Kasus yang memukul Prabowo menjelang Mei 1998 adalah penculikan aktivis mahasiswa. Kasus penculikan tidak dapat dipisahkan dari situasi keamanan, khususnya di ibukota, pada akhir 1997 dan Januari 1998. Dengan munculnya kasus penculikan, posisi Wiranto menjadi di atas angin. Ia berhasil menampilkan diri sebagai figure demokrat dan seolah­olah berpegang pada hukum. Prabowo mengakui adanya sembilan orang yang ditangkap anggota Tim Mawar. Semuanya telah dilepaskan dengan selamat dan mereka yang masih hilang bukanlah tanggung jawabnya. Artinya, memang ada pihak­pihak lain di luar Prabowo yang ikut menangkap para aktivis. Rivalitas antara Prabowo dan Wiranto jelas mewarnai politik internal di ABRI menjelang Insiden Trisakti dan huru­hara Mei 1998.
Kepentingan­kepentingan golongan saat kerusuhan Mei 1998 dapat kita lihat dari beberapa petinggi negara yang melakukan suatu tindakan yang menurutnya itu merupakan suatu pengamanan. Penculikan ini merupakan kerja politik yang kuat untuk mempertahankan kekuasaan melalui keunggulan monopoli alat­alat kekerasan, dengan kata lain kasus penculikan merupakan operasi intelejen dari sebuah desain politik untuk mengamankan kepentingan status quo kekuasaan.
Saat terjadinya kerusuhan pun Pangab Wiranto pergi ke Malang pada 14 Mei 1998 dengan membawa banyak jenderal sedangkan saat itu situasi di Jakarta sedang darurat dan tidak ada pengamanan satupun dari Brimob, pasukan Brimob ditarik dan Kostrad yang diturunkan ke lapangan untuk pengamanan. Karena saat itu komando masalah keamanan adalah Mabes ABRI yang membawahi POLRI dan TNI.

Disengaja atau tidak tetapi itu yang terjadi pada saat huru­hara berlangsung. Hubungan Militer dan Sipil saat itu berlangsung baik. Tetapi pada saat itu sipil yang dianggap pro demokrasi dan menginginkan perubahan membuat para petinggi menganggap orang sipil menentang penguas rezim ORBA. Masa pemerintahan ORBA juga dikenal sebagai pemerintahan yang militeristik. Dimana dalam setiap mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat, pemerintahan selalu menggunakan militer untuk mengatasi masalah yang sering kali menggunakan cara yang bersifat represif. Pelanggaran HAM dapat dilakukan terang­terangan dimanapun oleh alat negara tanpa adanya proses hukum.

Awal 1998 saat pemerintahan Orba berlangsung terjadi krisis. Krisis yang tidak mampu diatasi oleh pemerintah saat itu membuat rakyat melakukan tindakan kejahatan di mana­mana. Aksi masyarakat yang dipelopori oleh mahasiswa mulai terjadi dimanamana. Aksi dilakukan untuk menuntut mundur Soeharto karena dinilai telah gagal dalam mengatasi masalah krisis Indonesia. Soeharto memerintahkan militer untuk menghalang aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat. Bahkan militer tidak segan­segan melakukan tindakan represif yang berujung pada kematian di kalangan demonstran. Situasi ini membuat Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden saat itu.

Referensi:

www.sejarahakademika.blogspot.com/2013/11/peristiwa-mei-1998-sebagai-tonggak.html

Latar Belakang Sumpah Pemuda


Latar belakang Pemuda dan Sumpah pemuda dapat kita lihat dari penjajahan yang dilakukan bangsa lain terhadap indonesia. Kegagalan Indonesia menghalau bangsa lain yang disebabkan sifat masyarakat Indonesia pada saat itu masih kedaerahan lah yang membuat para pemuda Indonesia memcetuskan Sumpah Pemuda 1928.

LATAR BELAKANG PEMUDA

Awal perjuangan para pemuda Indonesia memprakarsai Sumpah pemuda 1928 adalah berdirinya Budi Utomo. Pada saat itu bangsa Indonesia khususnya pemuda Indonesia mulai bangkit. Akibat berdirinya Budi Utomo adalah memunculkan organsisasi baru seperti Tri Koro Darmo, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Betawi, Jong Minahasa, Sekar Rukun, dan Pemuda Timor. Pemuda- pemuda di daerah sangat bersemangat untuk berjuang, namun pada saat itu mereka masih berjuang untuk daerah mereka sendiri-sendiri.
Organisasi-organisasi itu gencar melakukan pengumandangan persatuan bangsa, khususnya organisasi Perhimpunan Indonesia (PI). PI adalah organisasi permuda yang terdiri atas pemuda dari berbagai suku yang ada di belanda. Para pemuda kemudia bersatu dan menjadi satu bangsa Indonesia tanpa memikirkan sifat kedaerahan lagi.

LATAR BELAKANG SUMPAH PEMUDA

           Sejarah Sumpah Pemuda ,yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta), Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik, dimana pada tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Karenanya, sudah menjadi sebuah keharusan bagi seluruh rakyat Indonesia memperingati 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran bangsa Indonesia ini adalah bukti dari perjuangan rakyat Indonesia yang selama ratusan tahun tertindas di bawah kekuasaan kolonialis pada masa itu, kondisi seperti inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada waktu itu membulatkan tekad untuk mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia. Tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaan, pada 17 Agustus 1945.

Kongres Pemuda Indonesia ke-II

Gagasan penyelenggaraan Kongres Sumpah Pemuda ke-II berasal dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), dimana sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan para pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan di bagi menjadi tiga kali rapat.

Rapat pertama

Dilaksanakan pada Sabtu 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam setiap sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan kaitan persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan.

Rapat kedua

Dilaksanakan pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, serta juga harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus di didik secara demokratis.

Rapat ketiga

Pada rapat penutup di Gedung Indonesische Clugebouw yang di jalan Kramat raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari gerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Para peserta dalam Kongres Sumpah Pemuda ke-II berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu. Seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamietan Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dan lain sebagainya. Diantara mereka hadir pula beberapa pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie. Namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiam hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Basweden, pemuda keturunan Arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda keturunan Arab.

Tempat dibacakannya Sumpah Pemuda

Pada tanggal 28 Oktober 1928 bangunan di jalan Kramat Raya 106 adalah tempat dibacakannya Sumpah Pemuda. Lokasi tersebut adalah sebuah rumah pondokan yang dijadikan tempat untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong.

Berikut ini adalah bunyi "Sumpah Pemuda" sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Rumusan Kongres

Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan secara terperinci oleh Yamin. Dalam peristiwa sumpah pemuda diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia yang pertama kalinya, lagu ini diciptakan oleh W.R. Soepratman.

Referensi :
http://galihpermanaworks.blogspot.co.id/2014/11/latar-belakang-pemuda-dan-sumpah-pemuda.html
http://brainly.co.id/tugas/962639

Masalah Sosial (Kependudukan)




Komposisi Penduduk Indonesia

Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian maupun agama. Berdasarkan umur, penduduk dapat digolongkan menjadi Penduduk usia produktif dan penduduk usia non produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia antara 15 – 64 tahun, di mana pada kelompok usia ini mereka sudah memiliki penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Penduduk usia non­produktif adalah penduduk pada kelompok usia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun, di mana penduduk pada kelompok ini belum mempunyai penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Biasanya komposisi penduduk ini digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Selain itu, melalui piramida penduduk kita juga dapat memperkirakan keadaan penduduk di masa datang. Piramida penduduk biasanya menyajikan data kependudukan berupa jenis kelamin dan umur, yang di gambarkan dengan dua grafik batang berlawanan arah dengan posisi horizontal.



Sumbu vertikal menggambarkan kelompok umur sedangkan sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk. Sayap sebelah kiri piramida menggambarkan jumlah penduduk laki­laki, sedangkan sayap sebelah kanan piramida menggambarkan jumlah penduduk perempuan. Berdasarkan bentuknya, piramida penduduk dibedakan menjadi piramida penduduk ekspansif, konstruktif, dan stasioner. Piramida ekspansif cirinya melebar di bagian bawah dan semakin meruncing di bagian atasnya. Bentuk piramida konstruktif mengecil di kelompok umur muda, melebar di kelompok umur dewasa, dan mengecil kembali di kelompok umur tua. Sedangkan ciri bentuk piramida stationer adalah bentuknya yang relatif rata atau sama di tiap kelompok umur.

Permasalahan Kependudukan

Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia akan tetapi sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga menyebabkan Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya.Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu menyejahterakan penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain :

1. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut :
a.      Jumlah Penduduk Indonesia
Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
b.     Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.
c.      Kepadatan penduduk Indonesia
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
d.     Susunan penduduk Indonesia
Sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut :
–          Penyediaan fasilitas kesehatan.
–          Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah.
–          Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja.
–          Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.

Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan Kependudukan :
1)     Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk,
Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran,menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
2)     Pemerataan Persebaran Penduduk,
Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
2. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :
a.      Masalah Tingkat Pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
  1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
  2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
  3. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah :
  1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
  2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
b.     Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
  1. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
  2. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
  3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
  4. Gizi yang rendah.
  5. Penyakit menular.
  6. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
c.      Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
  1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
  2. Jumlah penduduk banyak.
  3. Besarnya angka ketergantungan.

Dampak Masalah Kependudukan Terhadap Pembangunan.
Berbagai fenomena kependudukan di segala bidang : ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam), akan berdampak pada pembangunan di Indonesia.

Dampak permasalahan kependudukan dapat diidentifikasi sebagi berikut;
·         Penyempitan lahan di perkotaan akibat pembangunan industri dan perumahan.
·         Turunnya kualitas lingkungan, misalnya karena pencemaran lingkungan akibat pembangunan industri.
·         Berubahnya fungsi lahan dari pertanian mejadi industri/perumahan. Hal ini meyebabkan Pemilikan lahan semakin sempit, akibat adanya polarisasi pemilikan lahan pertanian dan pertambahan penduduk di perdesaan yang menyebabkan terjadinya pengangguran tidak kentara.
·         Ubanisasi mengakibatkan di desa kekurangan tenaga kerja.
·         Ketimpangan persebaran penduduk di daerah pusat kota dengan daerah di pelosok desa, menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan, serta minimnya sumber daya berkualitas.
·         Pada daerah yang padat penduduknya, terjadi kelebihan sumber daya manusia sehingga dapat menyebabkan terjadi pengangguran, pemukiman kumuh, dan kemiskinan.
·         Terganggunya stabilitas keamanan.
·         Sulitnya persaingan di dunia kerja mengakibatkan merebaknya sektor­sektor informal, seperti pedagang kaki lima, pengamen, dan sebagainya yang terkadang keberadaannya dapat mengganggu ketertiban.

Upaya Pengendalian Masalah Kependudukan.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi masalah kependudukan di Indonesia, yaitu :
1.      Menekan angka kelahiran.
Untuk mengurangi angka kelahiran dapat diadakan program keluarga berencana (KB), membatasi usia nikah dengan yang terdapat didalam Undang­Undang Perkawinan, tunjangan anak bagi PNS/ABRI dibatasi hanya sampai anak kedua, kesadaran akan pentingnya pendidikan yang tinggi dan penundaan pernikahan usia muda.
2.      Mengendalikan perpindahan penduduk.
Transmigrasi dilakukan dan dibangun industri di wilayah jarang penduduk supaya mengurangi kepadatan penduduk di daerah tertentu. Sebaliknya, urbanisasi dicegah Pencegahan dengan cara pemerataan pembangunan hingga pelosok, perbaikan sarana prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi pedesaan, supaya penduduk desa tidak berbondong­bondong pindah ke kota, karena desanya sudah menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
    3. Meningkatkan Kualitas penduduk.
·         Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan dengan cara­cara sebagai berikut; dibidang kesehatan. Dilakukan penyusunan pedoman gizi yang dapat dicapai oleh penduduk, dibangun fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan puskesmas, serta jumlah dokter dan perawat yang ditambah dan disebarkan ke seluruh pelosok tanah air.
·         dibidang pendidikan, diadakan kelompok belajar paket dan sekolah terbuka supaya sekolah tersebut tidak mengganggu kegiatan lainnya, dilaksanakan program wajib belajar sembilan tahun, program orang tua asuh, serta pemberian beasiswa bagi murid yang kurang mampu.

·         dibidang sosial. Dilaksanakan program pengentasan kemiskinan atau peningkatan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan keluarga



Referensi:
http://ardiyansarutobi.blogspot.co.id/2015/08/permasalahan-kependudukan-indonesia-dampak.html
https://sabangsampaimeraoke.wordpress.com/masalah-kependudukan-dan-solusinya/

Gunadarma

Gunadarma
Link Gunadarma

 

© 2013 Welcome To My Blog. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top